Protected by Copyscape Plagiarism Software
Tuesday 12 November 2013

4 Tipe Pengusaha

Berikut tipe-tipe pengusaha / entrepreneur:



1.      Kontraktor
Mereka adalah tipe pengusaha yang fokus menggeluti suatu bidang usaha. Disini mereka mengembangkan usahanya dengan skill atau ketrampilan yang mereka miliki. Kefokusan mereka akan bidang yang mereka geluti menjadikan mereka sangat berpengalaman dalam bidangnya.
Contoh: Pengusaha dalam bidang IT

2.     Konseptor
Mereka adalah orang yang suka untuk lebih memilih bekerja di belakang layar. Biasanya mereka adalah orang yang inovatif dan memiliki banyak ide. Untuk mengembangkan usahanya, mereka bekerja sama dengan orang lain, yang memang mempunyai skill khusus dalam bidang bisnis yang dipikirkan oleh konseptor. Untuk menjadi seorang konseptor, anda juga harus jeli melihat peluang yang ada.

3.     Konektor
Mereka adalah orang yang memiliki kemampuan bicara dan komunikasi yang sangat baik. Seorang konektor biasanya memiliki network / jaringan yang sangat luas. Untuk menjadi seorang konektor, anda perlu memiliki pergaulan yang baik, dan sebaiknya masuk ke komunitas-komunitas bisnis yang ada.

4.    Investor
Mereka adalah orang yang memiliki kekuatan finansial yang sangat kuat. Ciri-cirinya, mereka adalah orang yang sudah bebas finansial, atau juga ingin bebas finansial. Biasanya mereka adalah orang yang tak mau ambil pusing, terhadap bagaimana proses pengembangan bisnisnya / usahanya.
Jadi, termasuk tipe yang manakah Anda?

Kalo saya sih, termasuk tipe konseptor, karena saya lebih suka menyumbangkan ide/strategi, dan suka bekerja dari balik layar J
Read more ...

Menghitung PBP, BEP, dan ROI (Rumus Wajib Pengusaha)

·         BEP (Break Even Point) adalah jumlah produk yang harus dijual untuk memenuhi penutupan modal
·         PBP =   Total Investasi (Penanaman Modal) /  Laba Per Bulan
PBP (Pay Back Period) ini adalah jangka waktu pengembalian modal dalam usaha kita
Contoh =  = 100 Juta : 15 Juta =6,7 Bulan

·         ROI (Return On Investment) =  (Laba per Bulan /  Total Investasi) x 100 %

Contoh=  (15 Juta : 100 Juta) x 100% = 15%
Note: ROI seharusnya diatas 5%




Contoh Kasus:
Ada sebuah usaha nasi goreng dengan rincian sebagai berikut:
Harga Jual      = 15.000
Harga Produksi          = 5.000
Investasi Dana            = 50 Juta
Sewa Tempat = 10 Juta/ Tahun
Gaji Pegawai  = 1,5 Juta/Bulan
Biaya lain-lain            = 500 ribu/Bulan
Target minimal penjualan sebanyak 30 Piring setiap harinya, maka
Berapa BEP,PBP, dan  ROI nya?
·         BEP

Jumlah Pengeluaran per Hari :
Sewa Tempat             = 10 Juta / 366 Hari    = 28 Ribu
Gaji Pegawai  = 1,5 Juta / 30 Hari     = 50 Ribu
Biaya Lain-Lain          = 500 Ribu / 30 Hari  = 17 Ribu
Total investasi = 50 Juta / 365 Hari    = 137 Ribu

Total Pengeluaran = 232.000/Hari

Maka untuk BEP nya :
Laba per piring = Harga Jual -  Harga Produksi = 15.000-5.000 = 10.000
Dengan Laba sejumlah tersebut, BEP = 232 ribu : 10 ribu =23 Piring
Jadi, jumlah produk (nasi goreng) yang harus terjual setiap harinya untuk memenuhi penutupan modal adalah sebanyak 23 Piring Nasi Goreng

·         PBP

Dengan soal yang menyatakan bahwa setiap harinya, usaha tersebut memiliki target untuk menjual setidaknya 30 piring setiap harinya, maka laba/bulannya adalah
10ribu x 30 piring x 30 hari = 9 Juta

Jadi, PBP = 50 Juta : 9 Juta = 5,5 Bulan
·         ROI =  (9 Juta / 50 Juta) x 100% = 18%
Wih, mantep kan ROI nya J untuk contoh studi kasus diatas
Note: Semakin besar ROI maka semakin besar peluang untuk menarik perhatian investor

Sekian sharing ilmu dari saya, jika ada pertanyaan atau mau sharing-sharing juga, silahkan J


============================

oh ya, ngomong2 tentang hitung menghitung finansial/keuangan bisnis, saya merekomendasikan aplikasi yang dapat membantu anda sebagai seorang Business Owner, yaitu

yang merupakan software akuntansi online yang akan membantu Anda pengusaha muda untuk mengelola bisnisnya dengan baik

Untuk info selengkapnya silahkan klik Disini  


Cegah bangkrut dan raih kesuksesan dalam bisnis Anda sekarang juga !     







Read more ...
Sunday 10 November 2013

Special Quote From Bunda Neno Warisman

“Ketika kamu sudah yakin pada sesuatu, gagasanmu akan terlontar kepada semesta dan semesta akan menangkapnya. Lalu mengembalikannya lagi kepadamu, selanjutnya terserah apakah kamu akan mengeksekusinya atau tidak”
Read more ...

5 Tips Bisnis Online


            Bisnis online kini menjadi bisnis yang lagi ngetrend-ngetrendnya di kalangan anak muda. Modal yang tak harus banyak dan Resiko kerugian yang kecil, menjadi alasan utama kenapa banyak orang yang memilih untuk berbisnis online. Jangan remehkan bisnis online, karena sudah banyak yang menghasilkan omset hingga ratusan juta rupiah atau bahkan lebih dari itu sebagai bukti ampuhnya tipe bisnis revolusi yang satu ini..

 Dulu, diawal-awal memang pelakunya tak banyak, tapi kalo sekarang, wah pelakunya sudah menjamur, bung!. Siapapun, dari anak kecil hingga orang tua bisa berbisnis online. Mereka yang tak mampu survive dalam bisnis ini, hanya akan menjadi pemain sekilas saja, yang mampir sesaat. Nah, dalam berbisnis, tentunya kita tak bisa dengan hanya mengandalkan action doang kan? Karena, kita perlu mengetahui ilmu, untuk mengeksekusi setiap action kita. Jadi, disini saya berikan tips bisnis online dari ilmu yang saya dapat. Ada 5 tips yang akan saya berikan, yaitu:



1.       Cari Produk yang Tepat

Untuk mulanya, kamu harus tentukan terlebih dahulu produk yang tepat. Ada dua pilihan, dalam menentukannya. Pertama, pilih produk yang sesuai hobi/kesukaan kamu. Kedua, pilih produk yang target pasarnya sudah teruji.
Untuk pilihan pertama. Kenapa harus memilih produk yang sesuai dengan kesukaanmu? Karena dengan melakukan bisnis ini, kamu akan memiliki kebahagiaan dan kepuasanmu tersendiri. Semua apapun yang dilakukan dengan hati, akan menghasilkan semangat yang tak ada habisnya. Contohnya, kamu suka dengan anime ataupun manga. Nah, karena kesukaan kamu ini, kamu bisa memilih untuk berjualan action figure online/ buka rental komik online/ dsb. Dengan berbisnis seperti ini, hobi jalan, uang pun berdatangan. Jadi, enak kan kalo kita berbisnis sesuai dengan hobi kita?
Untuk pilihan kedua. Kenapa harus memilih produk target pasarnya sudah teruji? Karena bisnis kamu akan berjalan dengan lancarnya. Ibarat hujan, uang itu akan deres datangnya, karena memang pasarnya sudah teruji. Pilihan kedua ini, cocok kalo kamu memang lagi kepepetnya butuh uang. Sebagai, contohnya.. sekarang ini semakin banyaknya pengguna smartphone yang aktif di Indonesia. Nah, para pengguna smartphone ini biasanya butuh powerbank untuk mendampingi kebutuhan smartphone mereka. Jadi, kamu bisa memanfaatkan peluang ini untuk menetapkan produk apa yang ingin dijual. Intinya sih, dalam alternatif pilihan kedua ini, kamu harus ‘peka’ terhadap kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat. So, jadilah orang yang update..  jangan kudet!

2.      Tetapkan Harga yang Pas

Pembeli itu, apalagi kalo dia wanita, biasanya paling sensitif untuk masalah harga. Harga seribu dua ribu pun boleh jadi masuk dalam pertimbangannya. Dalam bisnis online, pembeli mudah untuk membandingkan harga, karena hanya modal jempol mereka bisa melihat harga produk dari para penjual. Nah, jadi pintar-pintarlah menentukan harga produkmu. Kamu harus rajin-rajin untuk melihat lapaknya kompetitor, agar bisa menetapkan harga yang sekiranya pas. Catatan: untuk tips yang satu ini, cocok untuk produk yang non-branded. Jadi, kalo kamu mau menjual produk yang branded , kamu bisa menetapkan harga sesuka hatimu yang sekiranya cocok untuk mewakilkan image brand produkmu.

3.      Gunakan Foto yang menarik

Kenapa harus memakai foto yang menarik? Inilah kekuatan layar monitor. Foto yang menarik tentunya akan membuat calon pembeli penasaran. Dengan menggunakan foto yang menarik, kamu bisa membesarkan hasrat ‘membeli’ di pikirannya konsumen. Coba sekarang aku tanya, kalo disuruh memilih, kamu memilih bunga yang layu atau bunga yang bermekaran? Begitulah ibaratnya dalam penggunaan foto yang menarik.. Pilihan ada ditanganmu!

4.     Utamakan Kepuasan Pembeli

Nah, ini salah satu tips yang sangat penting! Pembeli itu, kalo dianya ngga puas, ataupun kecewa, dia bakal cerita-cerita ke semua orang tentang bisnis kamu ini. Sedangkan, kalo dianya puas, biasanya dia simpan kepuasannya untuk diri sendiri, dan dia bakal jadi pelanggan kamu. Nah, dari sini kita dapatkan kesimpulan, bahwa ketidakpuasan yang didapat pembeli, akan lebih cepat menyebar ke orang-orang. Pastinya kamu ga mau kan, sudah bikin testimoni bagus yang banyak tentang bisnis kamu, eh sekalinya membuat pembeli ga puas, image bisnis kamu bakalan hancur! Kalo kata pepatah bilang sih, “karena nila setitik, rusak susu sebelanga”.. Jadi, buatlah prioritas, untuk mementingkan kepuasan pelanggan terlebih dahulu, baru kamu bisa memikirkan masalah profit / keuntungan..

5.      Jadilah Responsif

Untuk tips yang kelima ini, maksudnya kamu mesti bisa ngerespon sikap pembeli sebaik-baiknya (ramah) dan juga kamu harus cepat dalam merespon request mereka! Masih ingat kan, dengan kata-kata “Pembeli adalah Raja” .. Nah, kata-kata itu juga berlaku dalam bisnis online.. Jangan karena kamu bisnis online, bukan berarti pembeli ngomongnya dengan layar monitor mereka aja.. iya, memang.. hal itu berlaku kalo kamu berbisnis online di ‘luar negeri’! Masalahnya masyarakat Indonesia, masih belum terbiasa dengan e-commerce .. kebanyakan masyarakat negeri kita ini, masih lebih nyaman dengan nanya-nanya terlebih dahulu melalui CP penjual produk itu.. Mereka belum terbiasa memanfaatkan ‘keranjang’ / cart yang ada di web.. Mereka masih belum terbiasa untuk transfer uang dengan tinggal ‘klik’ doang, karena pasti ada banyak (sangat) pertimbangan yang timbul di kepala mereka, mungkin masyarakat kita ini masih terbiasa dengan sistem jual beli di pasar (tradisional), dimana mereka bisa tanya-tanya dulu plus pake jurus ‘tawar menawar’ segala.. Jadi, menurut saya, tips yang terakhir ini masih diperlukan untuk dipakai oleh pelaku bisnis online di Indonesia.

Begitulah, 5 tips yang bisa saya berikan kali ini.. Jika ada yang kurang jelas / mau tanya-tanya / mau sharing, silahkan isi di kotak komentar.. Terimasih semuanya telah membaca artikel ini! J
Read more ...
Saturday 9 November 2013

Hal Yang Harus Dilakukan Dalam Menghadapi Persaingan Dalam Bisnis

            Kompetisi Pada Bisnis Bukanlah Masalah Bagi Entrepreneur Sejati

        Kini, persaingan dalam bisnis bukanlah hal yang asing lagi di bidang entrepreneurship. Semakin menjamurnya entrepreneur-entrepreneur baru membuat kompetitor kembali bermunculan. Ada kalanya, faktor yang satu ini akan berpengaruh besar terhadap perkembangan bisnis kita. Dan mau tak mau, seorang pelaku bisnis akan menjadi kebingungan karena hal ini. Bedanya, ada yang menyikapi diri dengan pesimis dan ada juga yang menyikapi diri dengan optimis. Mereka yang menanggapi dengan optimis akan selalu merasa terpacu dengan adanya kompetisi seperti ini. Mereka akan selalu mencari solusi baru dan mereka inilah yang pantas disebut dengan entrepreneur sejati. Setidaknya, ada tiga hal yang dapat dilakukan oleh entrepreneur sejati untuk menghadapi persaingan dalam bisnis, yaitu dengan fokus pada goal yang telah ditetapkan, melakukan inovasi-inovasi baru, dan gigih atau persistent terhadap impian.


            Yang pertama, seorang entrepreneur sejati harus fokus pada goal yang telah ditetapkannya. Ketika kita sudah fokus terhadap tujuan yang ingin kita raih, seluruh pikiran kita hanya akan tertuju pada satu titik tertentu. Hasil yang berbeda akan terjadi  jika kita tidak fokus terhadap tujuan, seluruh pikiran kita akan memencar dan menuju titik yang berbeda-beda. Manakah yang lebih kuat, kekuatan yang berkumpul untuk menjadi satu atau kekuatan yang terbagi-bagi dengan tidak jelas? Ingatlah, bahwa fokus yang optimal akan menghasilkan hasil yang maksimal. Di kenyataannya, kita bisa mengambil contoh dari perusahaan Apple. Bisnis besutan Steve Jobs ini fokus dalam hal keunggulan teknologi dan ekslusifitas produknya agar bisa bersaing dengan para kompetitornya. Kita lihat hasilnya, akan selalu ada tempat tersendiri bagi produk mereka di hati para konsumennya. Terlepas dari bidang apapun yang kita geluti, dikala kita sudah fokus akan suatu keinginan tertentu, maka Tuhan akan selalu mengarahkan jalan-Nya bagi kita.

         Kedua, untuk menghadapi persaingan dalam bisnis, seorang entrepreneur harus terus melakukan inovasi-inovasi baru. Ya, semua orang pastinya akan bosan akan keadaan yang selalu monoton. Sebaliknya, orang-orang akan terpacu antusiasnya akan hal-hal yang baru. Nah, peluang seperti inilah yang harus dimanfaatkan oleh seorang entrepreneur dengan melakukan inovasi. Inovatif mungkin hal yang tidak harus dimiliki oleh semua orang, tetapi inovatif bagi seorang entrepreneur merupakan karakteristik yang wajib dimiliki. Lalu, bagaimana caranya untuk menyerap nilai inovatif ini ke dalam diri kita? Leonardo da Vinci telah memberikan tipsnya. Baginya, seni adalah kunci dari suatu inovasi. Mau berinovasi dengan luar biasa? Temukan seni yang cocok dan satukan dalam jiwamu! Dengan inovasi sebagai bahan bakar dalam menjalani bisnis yang ditekuni, maka seorang entrepreneur akan bisa melaju dengan cepat menuju garis impiannya.

            Ketiga, yang harus dilakukan seorang entrepreneur dalam berkompetisi adalah gigih atau persistent terhadap impiannya. Poin yang satu ini juga menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Suatu fokus yang optimal dan inovasi yang luar biasa hanya akan menjadi sesuatu yang percuma jika tidak diiringi dengan sikap pantang menyerah. Persistence dalam hal kompetisi bisa menjadi senjata yang sangat mematikan. Teringat akan suatu quote, “Aku tidak takut pada lawan yang jenius, tetapi aku takut pada lawan yang pantang menyerah”. Bukankah akan sangat mengerikan jika kita mempunyai lawan yang tak kenal putus asa dalam bisnisnya? Nah, bagaimana pun situasinya, usahakan diri kita inilah yang mempunyai sikap persistence ini. Ingatlah, satu kunci sukses yang sudah banyak diketahui orang, tetapi tidak banyak yang sanggup melakukannya itu ialah sikap persistent.

             Akhirnya, kini saya dapat menyimpulkan bahwa untuk menghadapi persaingan dalam bisnis, tiga hal yang harus  dilakukan seorang entrepreneur adalah fokus pada goal yang telah ditetapkan, melakukan inovasi-inovasi baru, dan gigih atau persistent terhadap impian. Kompetisi ataupun persaingan dalam bisnis mungkin memang kelihatan tampak menghabisi kita, tetapi sebenarnya kompetisi itu lah yang memacu diri kita untuk berbuat lebih baik. Bersyukurlah jika Anda memilih menjadi seorang entrepreneur, karena persaingan dalam bisnis akan melatih mental Anda untuk menjadi seorang pemenang. Ingatlah, bahwa persaingan dalam bisnis takkan selalu berakibat buruk bagi seorang entrepreneur sejati.


Competition is not only the basis of protection to the consumer, but is the incentive to progress. - Herbert Hoover
Read more ...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...